MAKALAH DASAR-DASAR BIOTEKNOLOGI
“Bioteknologi Konvensional dan
Aplikasinya”
Dosen Pengampu:
Dra. MUSWITA M.Si
DISUSUN
OLEH:
KELOMPOK
4
1.
Chinthiya
Putri (A1C414030)
2.
Rosima
Novianti
(A1C414017)
3.
Tasya Agustina (A1C414022)
4.
Sylvina Rosalia (A1C413017)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN
MATEMATIKA DAN ILMU PENDIDIKAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
taufiq, hidayah, rahmat dan karunianya serta kelapangan berpikir dan
waktu, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah dengan judul “bioteknologi modern dan aplikasinya”.
Bioteknologisecara sederhana sudah
dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang
teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal
sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru
di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis,
penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan
vaksin, antibiotik, dan insulin. Selain itu beberapa hal yang penting lainnya
yang berkaitan dengan Bioteknologi akan kita bahas disini.
Dalam proses
penulisan makalah ini belum bisa dikatakan sempurna, baik materi maupun cara
penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan
dan pengetahuan yang dimiliki sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik.
Oleh karena itu, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima
masukan, saran, dan usul, yang berguna dalam penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Jambi, 16 september 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL..................................................... ..............i
KATA
PENGANTAR................................................................ ii
DAFTAR
ISI............................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................ 1
A. Latar
Belakang.............................................................. 1
B. Rumusan
Masalah.......................................................... 2
C. Tujuan............................................................................ 2
BAB
II PEMBAHASAN......................................................... 3
A. Pengertian
Bioteknologi................................................ 3
B. Pengertian Bioteknologi Konvensional......................... 4
C. Aplikasi Bioteknologi Konvensional............................. 4
BAB III PENUTUP........................................................... .....10
A. Kesimpulan............................................................... 10
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................11
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang
mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain)
maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan
kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi
tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan
gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut..
Prinsip-prisip
bioteknologi telah digunakan untuk membuat dan memodifikasi tanaman, hewan, dan
produk makanan. Bioteknologi yang menggunakan teknologi yang masih sederhana
ini disebut bioteknologi konvensional atau tradisional. Penerapan bioteknologi
konvensional ini sering diterapkan dalam pembuatan produk-produk makanan.
Seiring dengan perkembangan dan penemuan dibidang molekuler maka teknologi yang
digunakan dalam bioteknologi pada saat ini semakin canggih.bioteknologi yang
menggunakan teknologi canggih ini disebut bioteknologi modern.. Bioteknologi
modern biasanya menggunakan teknologi-teknologi yang dapat membantu kita dalam
proses pengkloningan, kultur jaringan.Pengolahan pangan dengan cara fermentasi
merupakan jenis pengolahan pangan yang cukup tua. Secara tradisional banyak
dilakukan di tingkat rumah tangga. Indonesia sangat kaya akan produk-produk
pangan hasil proses fermentasi. Salah satu contohnya tape( Campbell, 2003:234).
Pada prinsipnya pembuatan bioteknologi konvensional di
berikaan secara turun menurun dari satu generasi kegenerasi. berdasarkan hal
tersebut maka perlu dilakukan pengkajian lebih mendalam mengenai “Bioteknologi
konvensional dan Aplikasinya”.
1.2 Rumusan Masalah
A.
Apa yang dimaksud bioteknologi?
B.
Apa yang dimaksud dengan bioteknologi konvensional?
C.
Bagaimanakah aplikasi bioteknologi konvensional?
1.3 Tujuan Makalah
A.
Mengetahui pengertian bioteknologi
B.
Mengetahui pengertian bioteknologi konvensional.
C.
Mengetahui pengaplikasian bioteknlogi konvensional
BAB II
ISI
A.
Pengertian bioteknologi
Bioteknologi
dari asal katanya sendiri, yaitu bio artinya hidup atau organisme hidup dan
kata teknologi artinya suatu cara atau teknik. Bioteknologi merupakan ilmu yang mempelajari pemanfaatan
makhluk hidup ataupun produk dari makhluk hidup dengan penggunaan peralatan
teknologi untuk menghasilkan produk dan jasa. Kata
bioteknologi mulai muncul pada tahun 1917 dari seorang ilmuan asal Hungaria
yang bernama Karl Ereky untuk menjelaskan penggunaan gula bit hasil fermentasi
sebagai pakan ternak babi. Pemberian gula bit dapat meningkatkan produksi
ternak babi. Cara ini, disebut bioteknologi karena menggunakan gula bit dari
hasil fermentasi. Namun pada saat itu, orang belum tertarik untuk memahami
istilah bioteknologi. (Fahruddin, 2010: 13)
Baru pada tahun
1961 Carl Goran Heden ahli mikrobiologi menerbitkan jurnal ilmiah Biotechnology
and Bioengineering, banyak mempublikasikan hasil-hasil penelitiannya dalam
jurnal tersebut yaitu mengenai pemenfaatan jazad hidup dalam mengahasilkan
berbagai bahan untuk kebutuhan manusia, kemudian muncul definisi bioteknologi
yang diartikan sebagai pemanfaatan jazad hidup dalam industri untuk
menghasilkan barang dan jasa.
B.
Pengertian Bioteknologi Tradisional
atau Konvesional
Aplikasi
bioteknologi secara tradisonal, yaitu bioteknologi yang belum mengenal adanya
istilah genetika dan kloning.Bioteknologi tradisional/sederhana adalah fermentasi bakteri & jamur
untukmenghasilkan alkohol, asam cuka, dll. bahan
organikBioteknologi tradisional (konvensional), berupa pemanfaatan mikroba
dalam fermentasi, seleksi atau persilangan tradisional dibidang pertanian dan
peternakan untuk mencari bibit unggul. Selain pemanfaatan mikroba dengan
menghasilkan produk, bioteknologi tradisinal juga termasuk dalam tehnik seleksi
di bidang pertanian dan peternakan : yaitu pemilihan sifat yang sesuai dengan
keinginan manusia melalui hibridisasi dengan tujuan memperbaiki
keturunan. Prinsip bioteknologi konvensional pada dasarnya untuk pemenuhan
kebutuhan dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan metode tebaru untuk
mengembangkan produk (Fahruddin, 2010: 14).
Bioteknologi
konvensional mempunyai beberapa manfaat, yaitu:
1. Meningkatkan nilai gizi dari
produk-produk makanan dan minuman.
2. Menciptakan sumber makanan baru,
misalnya dari air kelapa dapat diciptakan makanan baru yaitu Nata de coco.
3. Dapat membuat makanan yang tahan
lama, misalnya asinan.
4. Secara tidak langsung dapat
meningkatkan perekonomian rakyat karena bioteknologi sederhana tidak banyak
membutuhkan biaya sehingga masyarakat kecil bisa melakukannya dan menjual
hasilnya untuk keperluan hidup sehari-hari. Contohnya tempe dan tape. Proses
pembuatan tempe dan tape termasuk bioteknologi.
Ciri-ciri bioteknologi tradisional/konvensional,yaitu:
1. kurang steril
2. jumlah sedikit (terbatas)
3. kualitas belum terjamin
C. Mengetahui
pengaplikasian bioteknlogi konvensional dalam berbagai bidang Penerapan
Bioteknologi dalam Kehidupan
1. Produk-produk
Aplikasi Industri Bioteknologi Fermentasi
Dalam dimensi baru teknologi fermentasi mikroba
berperan untukmenghasilkan:
1. Bir,
minuman beralkohol. Mikroorganisme yang terlibat terutama adalah khamir dari
genus Saccharomyces sp. (S. cerevisiae dan S. carlbergensis):
Mengubah gula pada substrat menjadi alkohol pada kondisi aerob.Sari buah,
atau gula diiberi Saccharomyces cerevisiaekemudian diinkubasikan akan
didapatkan minuman beralkohol.
2. Yoghurt,
diproduksi dengan cara memfermentasi air susu dengan bakteri bukankhamir.
Biasanya menggunakan campuran Lactobacillus bulgaricus danStreptococcus
thermophillus. Pada pembuatan yoghurt air susu dipasteurisasipada suhu 73oC
selama 15 detik. Kemudian ditambahkan kultur starter bakteri.Fermentasi pada
suhu 40oC selama 2,5 -3,5 jam sampai susu menggumpal, danasam laktat
dihasilkan. Bakteri mengubah gula susu (laktosa) pada kondisianaerobic. Lactose
diubah menjadi asam laktat yang bersifat menggumpalkancasein (protein susu).
Dihasilkan krem yoghurt tebal dengan rasa sedikit asam.Yoghurt sebaiknya
disimpan pada suhu 4oC untuk mengurangi aktivitas mikroba (Kusumawati, 2012:
182).
3. Keju,
berbagai jenis bakteri dapat digunakan untuk memfermentasi susu menjadikeju,
tergantung jenis keju yang dihasilkan. Biasanya digunakan spesiesStreptococcus
thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus. Enzim yangdiperlukan
untuk menghasilkan keju adalah rennet yang mengandung chymosinyang
bersifat menggumpalkan casein.
Pembuatan
Yogurt
1. Susu segar beku
2. Perendaman susu (tawing)
3. Pembukaan kemasan susu
4. Pasteurisasi
5. Penyiapan bakteri
6. Pencampuran bakteri dengan susu
7.Inkubasi
(wadah inkubator bisa berupa lampu listrik 25 watt selama 4jam/stiroformbox)
8. Penyimpanan
4. VCO,
santan kelapa bagian kanil (lapisan atas) diberikan inokulum dieramkanbeberapa
hari kemudian didapatan minyak kelapa murni (VCO) yang memilikikhasiat sebagai
obat.bakteri yang digunakan yaitubakteri asam laktat. Bakteri lain yang banyak digunakan yaitu bakteri
sacharomices..
5. Nata
de coco (air kelapa), Nata de pina (nanas), nata de soya (limbah tahu).Acetobater
xylinum ditumbuhkan pada substrat gual yang diberi air kelapadieramkan
beberapa hari didapatkan nata de coco. Selulosa murni produk kegiatan mikrobia Acetobacter
xylinum: merubahgula menjadi selulosa. Yang
kaya serat dan baikuntuk sumber makanan berserat tinggi.
6.
Tempe merupakan hasil fermentasi dari
kedelai yang telah direbusmenggunakan jamur Rhizopus oryzae
7.
Tape dibuat dari ubi kayu ataupun beras
ketan. Ada
3 mikroorganisme yang berperan:
- Endomycopsis fibuliger:
merombak pati menjadi gula
- Saccharomyces dan Candida: mengubah
tape menjadi alcohol
-Acetobacter aceti: mengubah
alkohol menjadi asam asetat dan membuatberasa asam
8. Fermentasi
vitamin terutama vit B
Mikroorganisme yang terlibat dalam
produksi vitamin ini adalah kapang askomisetes Eremothecium ashbyii dan Ashbya
gossypii.
9.
Fermentasi
Kefir
Spesies mikrobia dalam bibit kefir
diantaranya Lactocococcus lactis, Lactobacillusacidophilus, Lactobacillus
kefir, Lactobacillus kefirgranum, Lactobacillus parakefir:mempunyai
fungsi dalam pembentukan asam laktat dari laktosa.Lactobacillus
kefiranofaciens sebagai pembentuk lendir (matriks butiran kefir)Leuconostoc
sp. Membentuk diasetil dari sitratCandida kefir pembentuk etanol dan
karbondioksida dari laktosa.
10. Fermentasi Kombucha
Minuman tradisional hasil fermentasi
larutan teh dan gula dengan menggunakanstarter mikrobia kombucha (Acetobacter
xylinum dan beberapa jenis khamir) dandifermentasi selama 8 – 12 hari.
11. Fermentasi Kecap
Kedelai rebus difermentasi oleh kapang
Aspergillus sp. dan Rhizopus sp. Menjadisemacam tempe kedelai. Kemudian
"tempe" ini dikeringkan dan direndam di dalam larutan garam (Mikroba
yang tumbuh pada rendaman kedelai pada umumnya dari jenis khamir dan bakteri
tahan garam, seperti khamir Zygosaccharomyces dan bakteri susu Lactobacillus):
Merombak protein menjadi asam-asam amino dan komponen rasa dan aroma,
sertamenghasilkan asam.
·
Produk Fermentasi
Dalam dimensi baru teknologi fermentasi
mikroorganisme berperan untukmenghasilkan:
1. Biomass (single cell protein)
2. Metabolit primer penting tertentu
dalam skala yang lebih besar seperti gliserol,asam asetat, asam laktat, aseton,
butanol dan butanadiol, serta berbagai asamorganik, asam amino, vitamin,
polisakarida dan xanthan.
3. Metabolit sekunder yang berguna
(kelompok metabolit yang tidak memainkanperanan langsung dalam kehidupan
mikroorganisme) seperti penisilin,steptomissin, oksitetrasiklin, sefalosporin,
gibelerin, alkaloid dan aktinomisin.
4. Enzim dalam skala industri, seperti
enzim interseluler-invertase, asparaginase,urik oksidase, restruksi endonukl
dan DNA ligase.
·
Bioteknologi Berbasis Fermentasi
dalam Pengolahan Limbah
Salah satu tujuan utama biotek adalah
meningkatkan menajemen penanganandan pemanfaatan material sampah organic yang
volumenya cenderung bertambahdengan pesat. Pemanfaatan sampah tersebut akan
mengeliminasi sumber polusiterutama pencemaran air, dan dengan penerapan proses
bioteknologi, maka dapatmengubah limbah menjadi produk-produk yang bermanfaat.
Limbah untuk substrat fermentasi:
1. Molase, sebagai produk sampingan (limbah)
industri gula masih mengandungkadar gula 50 %. Molase digunakan secara luas
sebagai bahan baku fermentasidan untuk produksi antibiotik, asam organic, dan
khamir untuk pembuatan roti,bumbu masak (MSG) atau diberikan langsung untuk
makanan ternak.
2. Whey sebagai produk sampingan (limbah)
industri keju digunakansebagaisubstrat fermentasi.
3. Batang padi (damen) untuk produksi
jamur merang.
4. Bagase (ampas tebu) banyak mengandung
lignoselulose.
Peran biotek dalam pemanfaatan bahan
sampah organik:
1. Mengubah kualitas makanan limbah agar
sesuai untuk konsumsi manusia.
2. Memberi makan bahan sampah secara
langsung atau setelah pemrosesan keunggas, babi, ikan, atau ternak lainnya yang
dapat mencerna secara langsung.
3. Limbah yang banyak mengandung lignoselulose
diberikan pada sapi atauruminansia.
4. Produksi biogas methane dan poduk
fermentasi lain jika tidak dapat diberikanternak.
·
Peran mikroorganisme dalam proses
fermentasi
Jasad hidup (living thing) yang meliputi
organisme (mikroba) dan komponen subselulernya dalam konteks bioteknologi
merupakan organisme renik yang ada di alam.
• Mikroba
memiliki sifat khas sehingga dapat digunakan sebagai sarana untukmemproduksi
bahan-bahan kimia yang diperlukan oleh manusia.
• Mikroba
memiliki kemampuan mensintesis berbagai senyawa di alam dan jugadapat
menghasilkan banyak enzim yang dapat dimanfaatkandalam industrypengolahan
makanan, bahan kimia dan bahan farmasi.
• Enzim
yang dihasilkan merupakan katalisator yang mendorong terjadinya prosessintesis
dan perombakan makhluk hidup.Teknologi fermentasi sebagian besar merupakan
teknologi yang menggunakanmikroorganisme untuk produksi makanan dan minuman
seperti keju, yoghurt,minuman alcohol, cuka, sirkol, acar, sosis, kecap, dll.
Dalam dimensi baru teknologi fermentasi
mikroorganisme berperan untukmenghasilkan:
• Metabolit
primer penting tertentu dalam skala yang lebih besar seperti gliserol,asam
asetat, asam laktata, aseton, butanol dan butanadiol, serta berbagai
asamorganic, asam amino, vitamin, polisakarida dan xanthan.
• Metabolit
sekunder yang berguna (kelompok metabolit yang tidak memainkanperanan langsung
dalam kehidupan mikroorganisme) seperti penisilin,steptomisin, oksitetrasiklin,
sefalosporin, giberelin, alkaloid dan aktinomisin.
• Enzim
dalam skala industri, seperti enzim interseluler-invertase, asparaginase,urik
oksidase, restruksi endonukl dan DNA ligase.
Kelebihan dan Kelemahan Bioteknologi Konvensional
1.
Kelebihan Bioteknologi
Konvensional
a.
Meningkatkan
nilai gizi dari produk-produk makanan dan minuman, seperti air susu menjadi
yoghurt, mentega, keju.
b.
Teknologinya
relatif sederhana,
c.
Menciptakan
sumber makanan baru, misalnya dari air kelapa dapat dibuat Nata de coco
d.
Secara tidak
langsung dapat meningkatkan perekonomian rakyat karena bioteknologi konvensional
tidak banyak membutuhkan biaya karena biaya yang digunakan relatif murah
e.
Pengaruh jangka
panjang umumnya sudah diketahui karena sistemnya sudah mapan
2.
Kelemahan Bioteknologi Konvensional
a.
Tidak dapat
mengatasi masalah ketidaksesuaian (inkompatibilitas) genetic
b.
Perbaikan sifat
genetik tidak terarah
c.
Hasil tidak
dapat diperkirakan sebelumnya
d.
Memerlukan
waktu yang relatif lama untuk menghasilkan galur baru
e.
Tidak dapat
mengatasi kendala alam dalam sistem budidaya tanaman, misalnya hama
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah
ini adalah:
1.
bioteknologi
adalah
pemanfaatan jazad hidup dalam industri untuk menghasilkan barang dan jasa dengan
tujuan meningkatkan kualitas barang dan jasa tersebut
2.
bioteknologi
tradisonal, yaitu bioteknologi yang belum mengenal adanya istilah genetika dan
kloning. Bioteknologi tradisional (konvensional), berupa pemanfaatan mikroba
dalam fermentasi, seleksi atau persilangan tradisional dibidang pertanian dan
peternakan untuk mencari bibit unggul
3.
Pengaplikasian
bioteknologi konvensional diantaranya adalah pembuatan tapai, tempe, keju,
mentega, kecap dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell,
Reece dan Mitchell. 2003. Biologi
Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Fahruddin.
2010. Bioteknologi Lingkungan.
Bandung: Alfabeta.
http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/1974041719932-ANA_RATNAWULAN/Bioteknologi.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar