1. Pengertian
Metabolisme ?
A.Pengertian Metabolisme
Metabolisme adalah suatu proses
kimiawi yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup. Proses metabolisme adalah pertukaran zat atau
organisme dengan lingkungannya. Istilah Metabolisme berasal dari bahasa Yunani,
yaitu dari kata metabole yang berarti perubahan. Sehingga
dapat dikatakan bahwa metabolisme adalah makhluk hidup mendapat, mengolah dan mengubah
suatu zat melalui proses kimiawi untuk mempertahankan hidupnya. Metabolisme
terbagi atas beberapa jenis berdasarkan dua arah lintasan metabolic antara lain
sebagai berikut :
1. Anabolisme
Anabolisme
adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks,
nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Anabolisme
memerlukan energi, misalnya : energi cahaya untuk fotosintesis, energi kimia
untuk kemosintesis. Selain itu juga. anabolisme adalah proses sintesis molekul
kompleks dari senyawa-senyawa kimia yang sederhana secara bertahap. Proses ini
membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat
berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya
digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa
yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut
tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa
kompleks yang terbentuk.
Selain
dua macam energi diatas, reaksi anabolisme juga menggunakan energi dari hasil
reaksi katabolisme, yang berupa ATP. Agar asam amino dapat disusun menjadi
protein, asam amino tersebut harus diaktifkan terlebih dahulu. Energi untuk
aktivasi asam amino tersebut berasal dari ATP. Agar molekul glukosa dapat
disusun dalam pati atau selulosa, maka molekul itu juga harus diaktifkan
terlebih dahulu, dan energi yang diperlukan juga didapat dari ATP. Proses
sintesis lemak juga memerlukan ATP.
Anabolisme
meliputi tiga tahapan dasar. Pertama, produksi prekursor seperti asam amino,
monosakarida, dan nukleotida. Kedua, pengaktivasian senyawa-senyawa tersebut
menjadi bentuk reaktif menggunakan energi dari ATP. Ketiga, penggabungan
prekursor tersebut menjadi molekul kompleks, seperti protein, polisakarida,
lemak, dan asam nukleat. Anabolisme yang menggunakan energi cahaya dikenal
dengan fotosintesis,
sedangkan anabolisme yang menggunakan energi kimia dikenal dengan kemosintesis.
Senyawa
kompleks yang disintesis organisme tersebut adalah senyawa organik atau senyawa
hidrokarbon. Autotrof, seperti tumbuhan, dapat membentuk molekul organik
kompleks di sel seperti polisakarida dan protein dari molekul sederhana seperti
karbon dioksida dan air. Di lain pihak, heterotrof, seperti manusia dan hewan,
tidak dapat menyusun senyawa organik sendiri. Jika organisme yang menyintesis
senyawa organik menggunakan energi cahaya disebut fotoautotrof, sementara itu
organisme yang menyintesis senyawa organik menggunakan energi kimia disebut
kemoautotrof.
Reaksi
anabolisme menghasilkan senyawa-senyawa yang sangat dibutuhkan oleh banyak
organisme, baik organisme produsen (tumbuhan) maupun organisme konsumen (hewan,
manusia). Beberapa contoh hasil anabolisme adalah glikogen, lemak, dan protein
berguna sebagai bahan bakar cadangan untuk katabolisme, serta molekul protein,
protein-karbohidrat, dan protein lipid yang merupakan komponen struktural yang
esensial dari organisme, baik ekstrasel maupun intrasel.
Beberapa
macam proses anabolisme yang terjadi pada hewan diantaranya:
a.
Kemosintesis
Kemosintesis adalah
proses asimilasi karbon yang energinya berasal dari reaksi-reaksi kimia, dan
tidak diperlukan klorofil. Umumnya dilakukan oleh mikroorganisme, misalnya
bakteri. Organisme disebut kemoautotrof. Bakteri kemoautotrof ini akan
mengoksidasi senyawa-senyawa tertentu dan energi yang timbul digunakan untuk
asimilasi karbon.
Beberapa macam bakteri
yang tidak mempunyai klorofil dapat mengadakan asimilasi C dengan menggunakan
energi yang berasal dan reaksi-reaksi kimia, misalnya bakteri sulfur, bakteri
nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi dan lain-lain. Bakteri-bakteri tersebut
memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu.
Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara oksidasi Fe2+ (ferro) menjadi Fe3+ (ferri). Bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus memperoleh energi dengan cara mengoksidasi NH3, tepatnya Amonium Karbonat menjadi asam nitrit dengan reaksi:
Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara oksidasi Fe2+ (ferro) menjadi Fe3+ (ferri). Bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus memperoleh energi dengan cara mengoksidasi NH3, tepatnya Amonium Karbonat menjadi asam nitrit dengan reaksi:
Contoh, bakteri nitrit : Nitrosomonas, Nitrosococcus
2NH3 + 3O2 2 HNO2
+ 2H2 O +Energi
contoh, Bakteri nitrat : Nitrobacter
2 HNO2 + O2 2HNO3
+ Energi
contoh, Bakteri belerang : Thiobacillus, Bagiatoa
2S + 2H2 O + 3O2
2H2 SO4 + 284, 4 kal.
Nitrosomonas
(NH4)2CO3 + 3 O2 ———-> 2 HNO2 + CO2 + 3 H20 + Energi
Nitrosococcus
(NH4)2CO3 + 3 O2 ———-> 2 HNO2 + CO2 + 3 H20 + Energi
Nitrosococcus
b.
Sintesis Lemak
Lemak dapat disintesis
dari karbohidrat dan protein, karena dalam metabolisme, ketiga zat tersebut bertemu
di dalarn daur Krebs. Sebagian besar pertemuannya berlangsung melalui pintu
gerbang utama siklus (daur) Krebs, yaitu Asetil Ko-enzim A. Akibatnya ketiga
macam senyawa tadi dapat saling mengisi sebagai bahan pembentuk semua zat
tersebut. Lemak dapat dibentuk dari protein dan karbohidrat, karbohidrat dapat
dibentuk dari lemak dan protein dan seterusnya.
·
Sintesis Lemak dari Karbohidrat:
Glukosa diurai menjadi
piruvat —> gliserol
Glukosa diubah —>
gula fosfat —> asetilKo-A —> asam lemak.
Gliserol+ asam lemak .—>
lemak.
·
Sintesis Lemak dari Protein:
Protein——–>
Asam Amino protease
Sebelum terbentuk lemak
asam amino mengalami deaminasi lebih dabulu, setelah itu memasuki daur Krebs.
Banyak jenis asam amino yang langsung ke asam piravat —> Asetil Ko-A. Asam
amino Serin, Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin dapat terurai menjadi Asam
pirovat, selanjutnya asam piruvat –> gliserol –> fosfogliseroldehid
Fosfogliseraldehid dengan asam lemak akan mengalami esterifkasi membentuk
lemak. Lemak berperan sebagai sumber tenaga (kalori) cadangan. Nilai kalorinya
lebih tinggi daripada karbohidrat. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori,
sedangkan 1 gram karbohidrat hanya menghasilkan 4,1 kalori saja.
c.
Sintesis Protein
Sintesis protein yang
berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan Ribosom. Penggabungan
molekul-molekul asam amino dalam jumlah besar akan membentuk molekul
polipeptida. Pada dasarnya protein adalah suatu polipeptida. Setiap sel dari
organisme mampu untuk mensintesis protein-protein tertentu yang sesuai dengan
keperluannya. Sintesis protein dalam sel dapat terjadi karena pada inti sel
terdapat suatu zat (substansi) yang berperan penting sebagai “pengatur sintesis
protein”. Substansi-substansi tersebut adalah DNA dan RNA.
2. Katabolisme
Katabolisme adalah
serangkaian reaksi yang merupakan proses pemecahan senyawa kompleks menjadi
senyawa-senyawa yang lebih sederhana dengan membebaskan energi, yang dapat
digunakan organisme untuk melakukan aktivitasnya. Termasuk didalamnya reaksi
pemecahan dan oksidasi molekul makanan seperti reaksi yang menangkap energi
dari cahaya matahari. Fungsi reaksi katabolisme adalah untuk menyediakan energi
dan komponen yang dibutuhkan oleh reaksi anabolisme.
Sifat dasar yang
pasti dari reaksi katabolisme berbeda pada setiap organisme, dimana molekul
organik digunakan sebagai sumber energi pada organotrof, sementara litotrof
menggunakan substrat anorganik dan fototrof menangkap cahaya matahari sebagai
energi kimia. Tetapi, bentuk reaksi katabolisme yang berbeda-beda ini
tergantung dari reaksi redoks yang meliputi transfer elektron dari donor
tereduksi seperti molekul organik, air, amonia, hidrogen sulfida, atau ion besi
ke molekul akseptor seperti oksigen, nitrat, atau sulfat. Pada hewan reaksi
katabolisme meliputi molekul organik kompleks yang dipecah menjadi molekul yang
lebih sederhana, seperti karbon dioksida dan air. Pada organisme fotosintetik
seperti tumbuhan dan sianobakteria, reaksi transfer elektron ini tidak
menghasilkan energi, tetapi digunakan sebagai tempat menyimpan energi yang
diserap dari cahaya matahari.
Urutan yang paling
umum dari reaksi katabolik pada hewan dapat dibedakan menjadi tiga tahapan
utama. Pertama, molekul organik besar seperti protein, polisakarida, atau lemak
dicerna menjadi molekul yang lebih kecil di luar sel. Kemudian, molekul-molekul
yang lebih kecil ini diambil oleh sel-sel dan masih diubah menjadi molekul yang
lebih kecil, biasanya asetil koenzim A (Asetil KoA), yang melepaskan energi.
Akhirnya, kelompok asetil pada KoA dioksidasi menjadi air dan karbon dioksida
pada siklus asam sitrat dan rantai transpor elektron, dan melepaskan energi
yang disimpan dengan cara mereduksi koenzim Nikotinamid Adenin Dinukleotida
(NAD+) menjadi NADH.
Pada setiap
organisme, untuk menghasilkan energi tersebut dapat dibagi dalam dua cara,
yaitu sebagai berikut :
a.
Respirasi seluler atau respirasi aerob, yaitu reaksi yang menggunakan
oksigen sebagai bahan bakar organik. Secara umum
keseluruhan proses pada respirasi seluler berlangsung sebagai berikut :
>> Senyawa organik + Oksigen -> Karbon dioksida + Air +
Energi
Termasuk ke dalam reaksi seluler adalah reaksi glikolisis, siklus Krebs, dan transpor elektron, dimana diantara glikolisis dan siklus Krebs terdapat sebuah reaksi antara yang disebut dekarboksilasi oksidatif.
Termasuk ke dalam reaksi seluler adalah reaksi glikolisis, siklus Krebs, dan transpor elektron, dimana diantara glikolisis dan siklus Krebs terdapat sebuah reaksi antara yang disebut dekarboksilasi oksidatif.
b. Fermentasi, atau respirasi anaerob, yaitu proses pemecahan molekul
yang berlangsung tanpa bantuan oksigen. Termasuk ke
dalam fermentasi adalah fermentasi asam laktat, fermentasi alkohol, dan fermentasi asam cuka.
Pada hakikatnya,
respirasi adalah pemanfaatan energi bebas dalam makanan menjadi energi bebas
yang ditimbun dalam bentuk ATP. Dalam sel, ATP digunakan sebagai sumber energi
bagi seluruh aktivitas hidup yang memerlukan energi. Aktivitas hidup yang
memerlukan energi, antara lain sebagai berikut.
1). Kerja mekanis:
Salah
satu bentuk kerja mekanis adalah lokomosi. Kerja mekanis selalu terjadi jika
sel otot berkontraksi.
2). Transpor Aktif:
Dalam
transpor aktif, sel-sel harus mengeluarkan energi untuk mengangkut molekul zat
atau ion yang melawan gradien konsentrasi zat.
3). Produksi Panas
Energi
panas penting bagi tubuh burung dan hewan menyusui. Energi panas ini, umumnya
timbul sebagai hasil sampingan transformasi energi dalam sel. Misalnya, pada
proses kontraksi otot, terjadi pemecahan ATP. Disamping timbul energi mekanik,
timbul juga energi panas.
Contoh katabolisme adalah proses
pernapasan sel atau respirasi.
Respirasi
merupakan oksidasi senyawa organik secara terkendali untuk membebaskan energi
bagi pemeliharaan dan perkembangan makhluk hidup.
Berdasarkan kebutuhan terhadap
tersedianya oksigen bebas, dibedakan atas :
a). Respirasi Aerob, yaitu
respirasi yang membutuhkan oksigen bebas, jadi oksigen merupakan
senyawa penerima hidrogen terakhir. Respirasi sel secara Aerob berlangsung melalui
empat tahap, yaitu :
1. Glikolisis
o
Berlangsung di sitoplasma
o
Berlangsung secara anaerob
o
Mengubah satu molekul glukosa
(senyawa berkarbon 6) menjadi dua molekul asam piruvat (senyawa berkarbon 3)
o
Dihasilkan energi sebesar 2 ATP
dan 2 NADH untuk tiap molekul glukosa.
2. Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat.
o Berlangsung
pada matriks mitokondria.
o Mengubah
Asam Piruvat (senyawa berkarbon 3) menjadi Asetil-KoA
(senyawa berkarbon 2).
o Dihasilkan
1 NADH dan CO2, untuk tiap molekul Asam Piruvat
menjadi Asetil-KoA.
3. Daur Krebs
o Berlangsung
pada matriks mitokondria
o Mengubah
Asetil-KoA (senyawa berkarbon 2) menjadi CO2
(senyawa berkarbon 1).
o Untuk
tiap molekul senyawa Asetil-KoA dihasilkan IATP, 1 FADH dan3 NADH.
4.
Rantai Pengangkutan Elektron
o NADH
dan FADH merupakan senyawa pereduksi yang menghasilkan ion hidrogen. Satu
molekul NADH akan melepaskan / menghasilkan 3 ATP, sedangkan
satu molekul FADH akan melepaskan / menghasilkan 2 ATP.
2. Fungsi Metabolisme ?
B. Fungsi Metabolisme
Adapun
fungsi metabolisme yaitu :
1.
Untuk memperoleh energi
kimia dari degradasi sari makanan yang kaya energi dari lingkungan atau dari
energi solar
2.
Untuk mengubah molekul
nutrien menjadi prekursor unit pembangun bagi makromolekul sel,
3.
Untuk menggabungkan
unit-unit pembangun ini menjadi protein, asam nukleat, lipida, polisakarida,
dan komponen sel lain
4.
Untuk membentuk dan
mendegradasi biomolekul yang diperlukan di dalam fungsi khusus sel
5.
Pengubah Racun
Racun merupakan zat yang jelas tidak dibutuhkan
oleh tubuh. Masuknya zat ini ke dalam tubuh tidak selamanya dilakukan dengan
sengaja, sebagian besar malah justru tidak sengaja, alias keracunan. Dan
tahukah Anda bahwa proses metabolisme ini bisa mengubah zat beracun menjadi
senyawa yang sama sekali tidak beracun tidak hanya mengubahnya menjadi tidak
beracun, metabolisme juga dapat mengeluarkan racun dari tubuh.
6.
Menjaga Kesehatan Tubuh
Metabolisme merupakan sebuah proses yang membantu
tubuh untuk mengolah aneka zat yang masuk ke dalam tubuh. Hasil akhir dari
pengolahan tersebut nantinya berperan dalam membentuk identitas kesehatan
tubuh. Jika proses metabolime berjalan lancar, tubuh akan jauh lebih merasa
sehat dan bugar
7.
Penghasil Senyawa ATP
ATP merupakan senyawa kimia berenergi tinggi,
tetapi mempunyai ikatan yang bersifat labil. Senyawa
tersebut nantinya akan menyumbang energi pada proses-proses dalam metabolisme
seperti fotosintesis, respirasi, sintesis protein, kemosintesis, dan lemak.
3. Proses
Metabolisme didalam tubuh hewan ?
C.
Proses Metabolisme
Adapun proses metabolisme didalam sel
tubuh hewan sebagai berikut :
Metabolisme
Katabolisme :
proses degradasi nutrient menjadi fragmen-fragmen yang lebih kecil. Proses
katabolisme menghasilkan ATP, proton motive force, menurunkan tenaga dan
pengambilan nutrisi serta pembentukan rangka karbon dalam jalur metabolisme
inti Jalur
degradasi ini bisa pendek (misalnya pembentukan asetat) atau bisa pula panjang
(misalnya pembentukan asam benzoat)
Amphibolisme :
proses pembentukan intermediate (senyawa antara) Terjadi pembentukan building
blocks (senyawa pembangun), misalnya asam amino, purin, pirimidin,
gula-gula fosfat,asam organik, dan metabolit lain
Anabolisme :
biosintesis polimer dari monomer (asam amino, nukleotida dan lipid) dari rangka
karbon utama melalui pemanfaatan ATP dan NADPH,Pertumbuhan sel dengan
menggabungkan struktur makromolekul melalui proses polimerisasi monomer-monomer
yang dihasilkan dari proses biosintesis, melibatkan berbagai nukleotida fosfat,
Polimer sel a.l. protein, asam nukleat, dinding sel, makanan cadangan, dll
Reaksi dalam proses metabolisme
1.
Reaksi
redoks (reduksi-oksidasi) yang melibatkan donor elektron
dan akseptor elektron
2.
Keseluruhan
reaksi redoks menunjang aktivitas sel yang menghasilkan salah satu dari 3 macam
energi kimia berpotensial :
a. Nukleotida
piridin (NADH dan NADPH)
b. Nukleotida adenin (ATP,ADP dan AMP)
c. Proton motive force (pemindahan ion H dari bagian interior ke bagian eksterior membran
Pada setiap organisme untuk menghasilkan
energi terdapat dua cara, yaitu :
a.
Respirasi Aerob
yaitu respirasi yang membutuhkan oksigen bebas, jadi oksigen merupakan senyawa
penerima hidrogen terakhir.
Respirasi sel secara Aerob berlangsung melalui empat tahap, yaitu :
1.
glikolisis
Glikolisis
berlangsung di dalam sitosol semua sel. Lintasan katabolisme ini adalah proses
pemecahan glukosa menjadi:
1.
asam piruvat, pada suasana aerob (tersedia oksigen)
2.
asam laktat, pada suasana anaerob (tidak tersedia oksigen)
Glikolisis merupakan jalur utama metabolisme glukosa agar terbentuk asam
piruvat, dan selanjutnya asetil-KoA untuk dioksidasi dalam siklus asam sitrat
(Siklus Kreb’s). Selain itu glikolisis juga menjadi lintasan utama metabolisme
fruktosa dan galaktosa.
Keseluruhan
persamaan reaksi untuk glikolisis yang menghasilkan laktat adalah:
Glukosa
+ 2ADP +2Pi à 2L(+)-Laktat +2ATP +2H2O
Secara rinci,
tahap-tahap dalam lintasan glikolisis adalah sebagai berikut (pada setiap
tahap, lihat dan hubungkan dengan Gambar Lintasan detail metabolisme
karbohidrat):
1. Glukosa
masuk lintasan glikolisis melalui fosforilasi menjadi glukosa-6 fosfat dengan
dikatalisir oleh enzim heksokinase atau glukokinase
pada sel parenkim hati dan sel Pulau Langerhans pancreas. Proses ini memerlukan
ATP sebagai donor fosfat. ATP bereaksi sebagai kompleks
Mg-ATP. Terminal fosfat berenergi tinggi pada ATP digunakan, sehingga hasilnya
adalah ADP. (-1P)
Reaksi ini
disertai kehilangan energi bebas dalam jumlah besar berupa kalor, sehingga
dalam kondisi fisiologis dianggap irrevesibel. Heksokinase dihambat secara
alosterik oleh produk reaksi glukosa 6-fosfat.
Mg2+
Glukosa + ATP à glukosa 6-fosfat + ADP
2. Glukosa
6-fosfat diubah menjadi Fruktosa 6-fosfat dengan
bantuan enzim fosfoheksosa isomerase dalam suatu reaksi
isomerasi aldosa-ketosa. Enzim ini hanya bekerja pada anomer µ-glukosa
6-fosfat.
µ-D-glukosa
6-fosfat « µ-D-fruktosa 6-fosfat
3. Fruktosa
6-fosfat diubah menjadi Fruktosa 1,6-bifosfat dengan
bantuan enzim fosfofruktokinase. Fosfofruktokinase merupakan
enzim yang bersifat alosterik sekaligus bisa diinduksi, sehingga berperan
penting dalam laju glikolisis. Dalam kondisi fisiologis tahap ini bisa dianggap
irreversible. Reaksi ini memerlukan ATP sebagai donor fosfat,
sehingga hasilnya adalah ADP.(-1P)
µ-D-fruktosa
6-fosfat + ATP « D-fruktosa 1,6-bifosfat
4. Fruktosa
1,6-bifosfat dipecah menjadi 2 senyawa triosa fosfat yaitu gliserahdehid
3-fosfat dan dihidroksi aseton fosfat. Reaksi ini
dikatalisir oleh enzim aldolase (fruktosa 1,6-bifosfat
aldolase).
D-fruktosa
1,6-bifosfat« D-gliseraldehid 3-fosfat + dihidroksiaseton fosfat
5. Gliseraldehid
3-fosfat dapat berubah menjadi dihidroksi aseton fosfat dan
sebaliknya (reaksi interkonversi). Reaksi bolak-balik ini mendapatkan
katalisator enzim fosfotriosa isomerase.
D-gliseraldehid
3-fosfat « dihidroksiaseton fosfat
6. Glikolisis
berlangsung melalui oksidasi Gliseraldehid 3-fosfat menjadi 1,3-bifosfogliserat,
dan karena aktivitas enzim fosfotriosa isomerase, senyawa dihidroksi
aseton fosfat juga dioksidasi menjadi 1,3-bifosfogliserat melewati
gliseraldehid 3-fosfat.
D-gliseraldehid
3-fosfat + NAD+ + Pi« 1,3-bifosfogliserat + NADH + H+
Enzim yang
bertanggung jawab terhadap oksidasi di atas adalah gliseraldehid
3-fosfat dehidrogenase, suatu enzim yang bergantung kepada NAD.
Atom-atom
hydrogen yang dikeluarkan dari proses oksidasi ini dipindahkan kepada NAD+
yang terikat pada enzim. Pada rantai respirasi mitokondria akan dihasilkan tiga
fosfat berenergi tinggi. (+3P)
Catatan:
Karena fruktosa
1,6-bifosfat yang memiliki 6 atom C dipecah menjadi Gliseraldehid
3-fosfat dan dihidroksi aseton fosfat yang masing-masing memiliki
3 atom C, dengan demikian terbentuk 2 molekul gula yang masing-masing
beratom C tiga (triosa). Jika molekul dihidroksiaseton fosfat juga berubah
menjadi 1,3-bifosfogliserat, maka dari 1 molekul glukosa pada bagian awal,
sampai dengan tahap ini akan menghasilkan 2 x 3P = 6P. (+6P)
7. Energi yang
dihasilkan dalam proses oksidasi disimpan melalui pembentukan ikatan sulfur
berenergi tinggi, setelah fosforolisis, sebuah gugus fosfat berenergi tinggi dalam
posisi 1 senyawa 1,3 bifosfogliserat. Fosfat berenergi tinggi
ini ditangkap menjadi ATP dalam reaksi lebih lanjut
dengan ADP, yang dikatalisir oleh enzim fosfogliserat
kinase. Senyawa sisa yang dihasilkan adalah 3-fosfogliserat.
1,3-bifosfogliserat
+ ADP « 3-fosfogliserat + ATP
Catatan:
Karena ada dua
molekul 1,3-bifosfogliserat, maka energi yang dihasilkan adalah 2 x 1P = 2P. (+2P)
8. 3-fosfogliserat
diubah menjadi 2-fosfogliserat dengan dikatalisir oleh enzim fosfogliserat
mutase. Senyawa 2,3-bifosfogliserat (difosfogliserat, DPG) merupakan
intermediate dalam reaksi ini.
3-fosfogliserat
« 2-fosfogliserat
9. 2-fosfogliserat
diubah menjadi fosfoenol piruvat (PEP) dengan bantuan
enzim enolase. Reaksi ini melibatkan dehidrasi serta
pendistribusian kembali energi di dalam molekul, menaikkan valensi fosfat dari
posisi 2 ke status berenergi tinggi.
Enolase
dihambat oleh fluoride, suatu unsure yang dapat digunakan jika
glikolisis di dalam darah perlu dicegah sebelum kadar glukosa darah diperiksa.
Enzim ini bergantung pada keberadaan Mg2+ atau Mn2+.
2-fosfogliserat
« fosfoenol piruvat + H2O
10. Fosfat
berenergi tinggi PEP dipindahkan pada ADP oleh
enzim piruvat kinase sehingga menghasilkan ATP.
Enol piruvat yang terbentuk dalam reaksi ini mengalami konversi spontan menjadi
keto piruvat. Reaksi ini disertai kehilangan energi bebas dalam jumlah besar
sebagai panas dan secara fisiologis adalah irreversible.
Fosfoenol
piruvat + ADP à piruvat + ATP
Catatan:
Karena ada 2
molekul PEP maka terbentuk 2 molekul enol piruvat sehingga total hasil energi
pada tahap ini adalah 2 x 1P = 2P. (+2P)
11. Jika
keadaan bersifat anaerob (tak tersedia oksigen),
reoksidasi NADH melalui pemindahan sejumlah unsure ekuivalen pereduksi akan
dicegah. Piruvat akan direduksi oleh NADH
menjadi laktat. Reaksi ini dikatalisir oleh enzim laktat
dehidrogenase.
Piruvat + NADH
+ H+ à L(+)-Laktat + NAD+
Dalam keadaan aerob,
piruvat diambil oleh mitokondria, dan setelah konversi menjadi
asetil-KoA, akan dioksidasi menjadi CO2 melalui
siklus asam sitrat (Siklus Kreb’s). Ekuivalen
pereduksi dari reaksi NADH + H+ yang terbentuk dalam glikolisis akan
diambil oleh mitokondria untuk oksidasi melalui salah satu dari reaksi ulang
alik (shuttle).
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
·
Berlangsung di sitoplasma
·
Berlangsung
secara anaerob
·
Mengubah
satu molekul glukosa (senyawa berkarbon 6) menjadi dua molekul
asam piruvat(senyawa
berkarbon 3)
·
Dihasilkan energi sebesar 2 ATP dan
2 NADH untuk tiap molekul glukosa.
2.
Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat.
Dalam
jalur ini, piruvat dioksidasi (dekarboksilasi oksidatif) menjadi Asetil-KoA,
yang terjadi di dalam mitokondria sel. Reaksi ini dikatalisir oleh berbagai
enzim yang berbeda yang bekerja secara berurutan di dalam suatu kompleks
multienzim yang berkaitan dengan membran interna mitokondria. Secara kolektif,
enzim tersebut diberi nama kompleks piruvat dehidrogenase dan analog dengan
kompleks µ-keto glutarat dehidrogenase pada siklus asam sitrat. Jalur ini merupakan penghubung antara
glikolisis dengan siklus Kreb’s. Jalur ini juga merupakan konversi
glukosa menjadi asam lemak dan lemak dan sebaliknya dari senyawa non
karbohidrat menjadi karbohidrat. Rangkaian reaksi kimia yang terjadi dalam
lintasan oksidasi piruvat adalah sebagai berikut:
1. Dengan adanya TDP (thiamine
diphosphate), piruvat didekarboksilasi menjadi derivate hidroksietil
tiamin difosfat terikat enzim oleh komponen kompleks enzim piruvat
dehidrogenase. Produk sisa yang dihasilkan adalah CO2.
2. Hidroksietil tiamin difosfat akan
bertemu dengan lipoamid teroksidasi, suatu kelompok prostetik
dihidroksilipoil transasetilase untuk membentuk asetil lipoamid, selanjutnya
TDP lepas.
3. Selanjutnya dengan adanya KoA-SH, asetil
lipoamid akan diubah menjadi asetil KoA, dengan hasil
sampingan berupa lipoamid tereduksi.
4. Siklus ini selesai jika lipoamid tereduksi
direoksidasi oleh flavoprotein, yang mengandung FAD, pada kehadiran dihidrolipoil
dehidrogenase. Akhirnya flavoprotein tereduksi ini dioksidasi oleh NAD+,
yang akhirnya memindahkan ekuivalen pereduksi kepada rantai respirasi.
·
Piruvat + NAD+ + KoA à Asetil
KoA + NADH + H+ + CO2
·
Berlangsung
pada matriks mitokondria.
·
Mengubah
Asam Piruvat (senyawa berkarbon 3) menjadi Asetil-KoA
(senyawa berkarbon 2).
·
Dihasilkan 1 NADH dan CO2,
untuk tiap molekul Asam Piruvat menjadi Asetil-KoA.
3.
Daur Krebs
Siklus ini juga sering disebut sebagai siklus Kreb’s dan siklus asam
trikarboksilat dan berlangsung di dalam mitokondria. Siklus asam sitrat
merupakan jalur bersama oksidasi karbohidrat, lipid dan protein.
Siklus asam sitrat merupakan rangkaian reaksi yang menyebabkan katabolisme
asetil KoA, dengan membebaskan sejumlah ekuivalen hidrogen yang pada oksidasi
menyebabkan pelepasan dan penangkapan sebagaian besar energi yang tersedia dari
bahan baker jaringan, dalam bentuk ATP. Residu asetil ini berada dalam bentuk
asetil-KoA (CH3-CO~KoA, asetat aktif), suatu ester koenzim A. Ko-A
mengandung vitamin asam pantotenat.
Fungsi utama
siklus asam sitrat adalah sebagai lintasan akhir bersama untuk oksidasi
karbohidrat, lipid dan protein. Hal ini terjadi karena glukosa, asam lemak dan
banyak asam amino dimetabolisir menjadi asetil KoA atau intermediat yang ada
dalam siklus tersebut.
·
Berlangsung
pada metriks motokondria
·
Mengubah
Asetil-KoA (senyawa berkarbon 2) menjadi CO2
(senyawa berkarbon 1).
·
Untuk
tiap molekul senyawa Asetil-KoA dihasilkan IATP, 1 FADH dan3 NADH.
4.
Rantai Pengangkutan Elektron
Proses ini juga dikenal
sebagai proses fosforilasi oksidatif. Di dalam proses ini, NADH dan FADH2 yang mengandung elektron akan melepaskan elektron tersebut ke
dalam akseptor utama yaitu oksigen. Pada akhir dari proses ini, akan terhasil 3
molekul ATP dari 1 molekul NADH dan 2 molekul ATP dihasilkan dari 1 molekul
FADH2
b. Respirasi Anaerob
pada respirasi Anaerob jalur yang ditempuh meliputi :
Fermentasi
Alkohol :
Aseptornya :
Aseltadehid, hasilnya etanol, terjadi pada sel tumbuhan
Reaksi : C6
H 12O6 2 C2 H5 OH + 2 CO2
+ 2 ATP
Glukosa
Etanol
Fermentasi Laktat
Aseptornya :
Asam Piruvat, hasilnya Asam Laktat, terjadi pada sel hewan.
Reaksi : C6
H 12O6 C3 H6 O3 + 2
ATP
Glukosa
As, Laktat
Fungsi energi dalam metabolisme
Nukleotida piridin (NADH dan NADPH) :
memindahkan hidrogen antara berbagai bagian sel yang
berbeda-beda
Nukleotida
adenin (ATP,ADP dan AMP) :
memperpanjang
reaksi sel misalnya pada polimerisasi nukleotida dan asam amino
Proton
motive force (pemindahan ion H
dari bagian interior ke bagian eksterior membran) :
berperan dalam pengambila substrat, atau untuk pergerakan
Fungsi enzim dalam metabolisme
Reaksi metabolisme dikatalisis oleh enzim
Semua
protein pada sel tunggal (unisel)
berada dalam bentuk protein enzim
Pada bakteri, kebanyakan tidak memiliki protein struktur
Setiap enzim secara spesifik bertanggung
jawab pada konversi suatu senyawa menjadi
senyawa lain
Kerja enzim dapat bersifat substratspesifik, atau
kerja-spesifik
Pembentukan energi dalam reaksi biokimia yang terjadi
di dalam sel
Reaksi biokimia dalam metabolisme
melibatkan pembentukan ATP
Ada tiga cara
ATP dibentuk :
Substrate-level phosphorylation
Oxidative/respiratory-chain
phosphorylation
Photosynthetic phosphorylation
·
Fosforilasi pada
tingkat substrat
(Substrate-level Phosphorylation)
Reaksi biokimia yang terjadi di dalam sitoplasma pada
pembentukan ATP
Pada reaksi Gliserat 1,3 bifosfat → 3 fosfogliserat :
terbentuk 1 ATP
Fosfoenol piruvat → piruvat (1 ATP)
Asetil
fosfat → asetat (1 ATP) Pada reaksi ini hanya terjadi pada bakteri
yang
memproduksi asetat, butirat, butanol, aseton, isopropanol
·
Fosforilasi pada
rantai respirasi
(Respiratory-Chain
Phosphorylation)
Ditandai dengan kapasitas memproduksi energy melalui
proses respirasi
Disebut juga fosforilasi transport elektron
Sel bakteri dan mitokondria pada eukariot bertindak
sebagai vesikel yang
dikelilingi
oleh membran sitoplasma.
Ion
Hidrogen dipindahkan dari atau ke membrane sedemikian rupa sehingga
terjadi gradient elektrokimia antara bagian luar dan
dalam membran
Bagian luar membran bermuatan positif, bagian dalam
bermuatan negatif
Transport elektron terjadi pada membran dan rantai
respirasi tersebut
bertindak sebagai
pompa proton. Pada sintesis ATP, proton mengalir dari
luar sel
ke dalam sel
·
Fosforilasi
fotosintesis
(Photosynthetic
phosphorylation)
Proses ini terjadi pada
membran sel
Terlibat
suatu rangkaian reaksi yang membawa elektron (oleh donor
elektron)dan yang menerima electron (oleh
akseptor elektron)
Oksigen bukan satu-satunya spesi akseptor elektron,
tapi juga senyawa lain
misalnya senyawa inorganik nitrat, CO2,
senyawa organik fumarat, dll)
Pada
Fotosintesis terjadi pula transport elektron, dan cahaya merupakan
pemicu pompa proton
Casino - Chicago, IL - Mapyro
BalasHapusView the Casino in Chicago, IL (Mapyro). Get 하남 출장샵 directions, reviews and information 속초 출장마사지 for 속초 출장안마 Casino in Chicago, IL. Rating: 3.9 · 12 목포 출장샵 votes · Price range: 정읍 출장마사지 $