MAKALAH DASAR-DASAR BIOTEKNOLOGI
“EKSPLOITASI MIKROORGANISME SECARA KOMERSIAL”
Dosen Pengampu : Dr. MUSWITA M.Si
KELOMPOK 5
1.
DIAH
SULIANDANI (A1C414034)
2.
ENDAH
KARTIKA SARI (A1C414032)
3.
MILA
TRISNA (A1C414024)
PRODI
PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah S.W.T karena atas rahmat dan hidayah serta izin-Nya kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah Dasar-dasar Bioteknologi mengenai
“Eksploitasi
Mikroorganisme Secara Komersial”.
Makalah ini membahas tentang bagaimana eksploitasi mikroorganisme dalam berbagai bidang secara
komersial. Kami menyadari walaupun sudah berusaha sekuat kemampuan
yang maksimal, makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari segi
bahasa, pengolahan, maupun dalam penyusunannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan sarannya.
Walaupun
demikian, kami berharap penulisan makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya
dan para pembaca umumnya, sehingga dapat melengkapi khasanah ilmu pengetahuan
yang senantiasa berkembang dengan cepat.
Jambi, 15 September 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3
2.1 Pengertian dari
eksploitasi, mikroorganisme, dan komersial......................................... 3
2.2 Fungsi mikroorganisme dalam bioteknologi.................................................................. 4
2.3 Eksploitasi mikroorganisme dalam berbagai bidang...................................................... 8
2.4 Faktor pendorong eksploitasi........................................................................................ 9
BAB III PENUTUP............................................................................................................ 11
3.1 Kesimpulan................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kemajuan dan perkembangan bioteknologi tidak dapat terlepas dari kemajuan dan dukungan ilmu-ilmu dasar
seperti: mikrobiologi, biokimia, biologi
molekuler, dan genetika. Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini, bioteknologi
telah mengalami perkembangan
sangat pesat. Di beberapa negara maju, bioteknologi mendapatkan perhatian serius dan dikembangkan secara
intensif dengan harapan dapat memberi solusi
untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi manusia pada saat ini maupun yang akan datang yang menyangkut;
kebutuhan pangan, obat-obatan, penelitian,
yang pada gilirannya semuanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup umat manusia.
Dahulu bioteknologi dianalogikan dengan
industri mikrobiologi (industri yang berbasis
pada peran agen-agen mikrobia). Tetapi perkembangan selanjutnya, tanaman dan hewan juga dieksploitasi secara
komersial seperti; hortikultura dan agrikultura.
Dengan demikian, “payung” bioteknologi sangatlah luas mencakup semua teknik untuk menghasilkan barang dan
jasa dengan memanfaatkan system biologi.
Prospek ke depan, terdapat indikasi bahwa perkembangan penerapan bioteknologi dalam segala bidang kehidupan
akan semakin meningkat dengan didukung
oleh penemuan-penemuan baru dan penerapan metode-metode baru. Eksploitasi sendiri
merupakan segala sesuatu atau tindakan yang bertujuan untuk memanfaatkan
sesuatu secara berlebihan atau sewenang-wenang, dimana eksploitasi ini biasanya
dapat menimbulkan kerugian pada lingkungan sekitar atau pada orang lain.
Dalam makalah ini akan membahas mengenai
eksploitasi mikroorganisme di berbagai bidang secara komersial serta peranan
dari mikrooganisme itu sendiri dalam bioteknologi.
1.2.Rumusan masalah
Adapun rumusan
masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Apa
pengertian dari eksploitasi, mikroorganisme, dan komersial?
2.
Apa
fungsi mikroorganisme dalam bioteknologi?
3.
Bagaimana
eksploitasi mikroorganisme dalam berbagai bidang?
4.
Bagaimana
faktor pendorong eksploitasi?
1.3.Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui
pengertian dari eksploitasi, mikroorganisme, dan komersial.
2.
Untuk
mengetahui fungsi dari mikroorganisme dalam bioteknologi.
3.
Untuk
mengerahui eksploitasi mikrooragnisme dalam berbagai bidang.
4.
Untuk
mengetahui faktor pendorong eksploitasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Eksploitasi,
Mikroorganisme, dan Komersial
2.1.1 Pengertian Eksploitasi
Eksploitasi adalah suatu tindakan untuk memanfaatkan
sesuatu secara berlebihan untuk memanfaatkan sesuatu secara berlebihanatau
sewenang-wenang.Eksploitasi ini bisa menimbulkan kerugian pada lingkungan
sekitar atau pada orang lain. Eksploitasi diambil dari bahasa inggris yaitu exploitation yang artinya politik untuk memanfaatkan
dengan sewenang-wenang terhadap subjek tertentu. Eksploitasi ini banyak
digunakan dalam istilah hutan atau beberapa sumberdaya alam yang ada di suatu
Negara. Misalnya di Indonesia, ada beberapa yang melakukan eksploitasi terhadap
batu-bara di Kalimantan.
2.1.2 Pengertian Mikroorganisme
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme
yang sangat kecil sehingga untuk mengamati menggunakan bantuan sarana yang diperlukan.
Mikroorganisme juga disebut organisme mikroskopis. Mikroorganisme seringkali
bersel tunggal (uniseluler) atau multiseluler (multiseluler). Namun, beberapa
protista bersel tunggal masih terlihat dengan mata telanjang, dan ada beberapa
spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk ke dalam
mikroorganisme meskipun bersifat seluler.
2.1.3 Pengertian
Komersial
Komersial
adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan perdagangan, bernilai niaga
tinggi sehingga terkadang mengorbankan nilai-nilai social budaya, atau
komersial juga dapat diartikan segala sesuatu yang bernilai ekonomis atau
memiliki nilai lebih sehingga dapat diambil keuntungan darinya,sehingga apapun
barang nya haru dibuat potensi untuk menjadi komersial.
Sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa eksploitasi
mikroorganisme secara komersial adalah suatu tindakan untuk memanfaatkan mikroba
dengan sewenang-wenang yang brhubungan dengan perdagangan, bernilai niaga
tinggi sehingga terkadang mengorbankan nilai-nilai sosial budaya yang dapat
menimbulkan kerugian pada lingkungan sekitar atau pada orang lain.
2.2. Fungsi
Mikroorganisme dalam Bioteknologi
2.2.1 Pemanfaatan
Mikroorganisme untuk Produksi Pangan
Mikroorganisme juga dimanfaatkan
sebagai penghasil bahan pangan yang berprotein tinggi, atau dikenal
sebagai protein sel tunggal (PST). Kelebihan mikroorganisme sebagai
penghasil protein adalah mudah dibudidayakan, pertumbuhannya
sangat cepat, dan kadar proteinnya sangat tinggi yaitu dapat
mencapai 80%. Bandingkan dengan protein pada biji kedelai
yang kadarnya sekitar 45%. Contoh organisme penghasil PST
adalah ganggang Chlorella dan Spirulina.
No
|
Produk Makanan
|
Bahan Mentah
|
Mikroorganisme Pengolah
|
1
|
Kue
|
Tepung gandum
|
Saccharomyces
cerevisiae
|
2
|
Kopi
|
Biji kopi
|
Erwinia
dissolvens
|
3
|
Kecap
|
Kedelai
|
Aspergillus
wentii
|
4
|
Yoghurt
|
Susu
|
L.
bulgaricus & L. acidophilus
|
5
|
Keju
|
Susu
|
Lactobacillus
casei
|
6
|
Nata de coco
|
Air kelapa
|
Acetobacter
xylinum
|
7
|
Oncom
|
Kacang tanah
|
Neurospora
crassa
|
8
|
Tape
|
Ketela
|
Saccharomyces
cerevisiae
|
9
|
Tempe
|
Kedelai
|
Rhizopus
oryzae
|
10
|
Sayur asin
|
Sawi hijau
|
Bakteri asam laktat
|
Berikut ini
adalah beberapa contoh peran mikroorganisme sebagai pengolah makanan.
a.
Pemanfaatan
Mikroorganisme untuk Membuat Kue/Roti
Dalam pembuatan kue, pada adonan
tepung ditambahkan ragi ke dalam adonan tersebut .Di dalam ragi
terdapat jamur Saccharomyces cerevisiae.
Jamur ini akan berkembang biak dengan cepat dalam substrat tepung dan
memfermentasi adonan gula (glukosa). Dalam proses fermentasi ini
dihasilkan gelembung-gelembung gas karbon dioksida. Keluarnya gas inilah
yang menyebabkan adonan kue atau roti dapat mengembang.
b.
Mikroorganisme
untuk Membuat Asinan
Asinan atau
acar merupakan hasil fermentasi bakteri asam laktat (Lactobacillus bulgaricus) yang memberi rasa masam dan sedikit
asin pada bahan-bahan seperti kubis, mentimun, dan lobak. Pada umumnya,
pembuatan acar dilakukan secara terbuka sehingga memungkinkan bakteri
aerob mengubah rasa menjadi masam.
c.
Mikroorganisme
untuk Membuat Minuman
Mikroorganisme
yang banyak digunakan untuk membuat minuman adalah kelompok jamur
anaerob. Substrat yang digunakan jamur berupa zat tepung
atau karbohidrat. Jamur akan menghasilkan semacam enzim sehingga
dapat memfermentasi tepung menjadi glukosa dan karbon
dioksida. Anggur dibuat dari buah anggur atau buah yang lain dengan
memanfaatkan Saccharomyces cerevisiae
dan Saccharomyces bayanus
melalui proses fermentasi.
d.
Mikroorganisme
untuk Membuat Yogurt
Yogurt adalah
sejenis minuman yang berasal dari susu yang diproses dengan dimanfaatkan
mikroorganisme tertentu. Dalam pembuatan yogurt, susu diuapkan agar lebih
kental dan kadar lemaknya berkurang. Susu kental ini
kemudian difermentasikan pada suhu 45° dengan menggunakan campuran
bakteri Streptococcus thermophillus
dan bakteri Lactobacillus bulgaricus.
Bakteri Streptococcus thermophillus pada pembuatan yogurt
berfungsi memberi rasa masam, sedangkan bakteri Lactobacillus bulgaricus memberi aroma dan rasa yang berbeda.
Jadi, kombinasi antara kedua bakteri itulah yang memberi cita rasa dan
aroma pada yogurt.
e. Mikroorganisme untuk Membuat Mentega dan Keju
Mentega dibuat dari susu krim atau
susu skim. Cita rasa dan aroma mentega berasal dari hasil fermentasi
bakteri yang sama seperti bakteri yang digunakan untuk membuat
yogurt yaitu bakteri asam laktat (Lactobacillus
bulgaricus). Sedangkan keju juga dibuat dari susu yang
difermentasikan oleh bakteri asam laktat. Pembuatan keju memerlukan
air dadih yang dibuat dari protein susu yang disebut kasein. Beberapa
jenis keju difermentasikan oleh bakteri Propionibacterium. Jamur lain juga
dapat digunakan untuk membuat keju, misalnya beberapa spesies dari
genus Penicillium untuk membuat keju yang berwarna hijau kebiruan.
2.2.2 Pemanfaatan Mikroorganisme di
Bidang Industri
Selain
berperan dalam industri makanan, mikroorganisme juga digunakan dalam
industri minuman, industri kesehatan, industri pakaian, dan industri kayu.
Syarat-syarat mikroorganisme yang dipakai dalam industri adalah sebagai
berikut.
·
Organisme yang digunakan harus menghasilkan
produk yang banyak, stabil, dan tidak membahayakan kesehatan manusia.
·
Bahan substrat/tempat hidup mikroorganisme
harus murah dan mudah untuk mendapatkannya.
Berikut ini
beberapa industri atau bidang usaha yang memanfaatkan organisme dalam
proses pembuatannya.
a.
Industri Makanan
dan Minuman
Dalam industri makanan dan
minuman, mikroorganisme berperan penting untuk menghasilkan berbagai
bahan seperti asam cuka dan minuman fermentasi. Mikroorganisme yang
berperan adalah khamir (jenis jamur uniseluler, contohnya Saccharomyces cerevisiae).
Produk minuman fermentasi berbeda-beda sesuai dengan bahan mentah dan
jenis khamir yang digunakan. Contohnya rum merupakan hasil fermentasi dari
jagung sedangkan anggur merupakan hasil fermentasi dari sari buah anggur.
Khamir yang digunakan pada rum dan anggur adalah sama-sama dari genus
Saccharomyces.
b. Industri Farmasi dan Obat-Obatan
Dalam industri farmasi atau industri
obat-obatan, mikroorganisme menghasilkan antibiotik dan
hormon. Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh
suatu mikroorganisme yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme
lain, khususnya mikroorganisme parasit pada tubuh manusia dan hewan.
Penisilin merupakan antibiotik pertama yang dibuat dalam skala
industri, dihasilkan oleh jamur Penicillium notatum. Contoh lain
adalah neomisin-B dihasilkan oleh Streptomyces
fradiae, streptomisin dihasilkan oleh Streptomyces griseus, dan fumigilin dihasilkan oleh Aspergillus fumigatus. Hormon juga dapat
dihasilkan oleh mikroorganisme. Contohnya hormon insulin
berguna untuk menolong penderita diabetes melitus. Bahan lain
yang dihasilkan adalah berbagai jenis asam amino, enzim, dan vitamin.
c.
Produk Sumber
Energi
Melalui bioteknologi, kamu dapat
juga mengubah kotoran hewan, sampah, dan limbah pertanian dijadikan
energi dengan bantuan mikroorganisme. Gas bio atau biogas
adalah hasil fermentasi berbagai mikroorganisme yang banyak mengandung
gas metana. Oleh karena itu gas bio dapat dimanfaatkan sebagai sumber
energi panas dan penerangan. Prinsip pembuatan gas bio seperti pada
pembentukan gas yang terjadi pada hewan memamah biak, misalnya sapi.
Di dalam lambung sapi, serat dari rumput yang bercampur air akan
diubah oleh bakteri menjadi asam organik. Kemudian asam organik akan
berubah menjadi gas metan dan karbon dioksida dengan bantuan
mikroorganisme seperti Bacterioides, Clostridium
butyrinum, Methanobacterium, Methanobacillus dan Eschericia coli.
d.
Industri
Perminyakan dan Pertambangan
Mikroorganisme
digunakan dalam berbagai bidang perminyakan dan pertambangan. Dalam bidang
perminyakan berperan dalam pembentukan minyak, eksplorasi minyak, dan
pembersihan ceceran minyak. Selain itu beberapa jenis bakteri dapat dimanfaatkan
dalam pemisahan logam dari bijihnya. Contohnya adalah Thiobacillus ferooxidans. Bakteri ini tumbuh dalam lingkungan
asam, seperti tempat pertambangan dan mampu memisahkan
tembaga-tembaga dari bijinya melalui reaksi kimia. Strain yang lain
mampu memisahkan logam besi dari bijihnya (besi sulfida). Chlorella vulgaris juga dapat
melepaskan emas dari bijihnya dan mengakumulasi emas itu di dalam selnya.
Jenis bakteri yang lain telah digunakan untuk memperoleh kembali
beberapa bijih logam seperti mangan (Mn) dan uranium yang terdapat pada
konsentrasi rendah pada bijih.
Mikroorganisme bermanfaat dalam pertambangan karena alasan-alasan
berikut.
·
Tidak merusak lingkungan dibandingkan
pengolahan dengan bahan kimia.
·
Lebih banyaknya mineral yang dapat
menggunakan mikroorganisme dalam pengolahannya. Mikroorganisme mampu
mengumpulkan mineral dari bijih yang hanya mengandung sedikit mineral.
Bijih miskin mineral ini tidak layak diproses secara konvensional.
2.3. Eksploitasi Mikroorganisme dalam Berbagai
Bidang
2.3.1
Eksploitasi mikroorganisme dalam bidang lingkungan
Beberapa bakteri dan arkhaea ekstremofilik dapat bertahan hidup dalam
lingkungan yang serupa dengan tempat yang tercemari oleh industri. Beberapa
keberhasilan telah dicapai dengan penggunaan bakteri Pseudomonas, yang diberi perangsang pertumbuhan untuk membersihkan
tumpahan minyak di pantai. Sejumlah peneliti sedang memfokuskan penelitian pada
kemampuan prokariota, lichen, dan
pertumbuhan tertentu untuk membersihkan bijih logam. Para peneliti di Inggris
baru-baru ini menemukan suatu spesies lichen
yang tumbuh diatas lahan yang tercemari oleh debu uranium yang tersisa dari
pertambangan. Lichen bermanfaat
sebagai pemantau biologis untuk uranium dan memiliki kemampuan sebagai remediator. Lichen memekatkan uranium dalam pigmen gelap mirip dengan melanin
pada kulit manusia. Percobaan menunjukkan bahwa beberapa tumbuhan tidak hanya
mengekstrak logam dari tanah yang terkontaminasi, tetapi juga memekatkannya
dalam jumlah yang secara komersial dapat dipasarkan.
2.3.2 Eksploitasi mikroorganisme dalam bidang pertambangan
Mikroorganisme, terutama
bakteri yang mampu mendegradasi senyawa yang terdapat di dalam hidrokarbon
minyak bumi disebut bakteri hidrokarbonoklastik. Bakteri ini mampu
men-degradasi senyawa hidrokarbon dengan memanfaatkan senyawa tersebut sebagai
sumber karbon dan energi yang diperlukan bagi pertumbuhannya. Mikroorganisme
ini mampu menguraikan komponen minyak bumi karena kemampuannya mengoksidasi
hidrokarbon dan menjadikan hidrokarbon sebagai donor elektronnya.
Mikroorganisme ini berpartisipasi dalam pembersih-an tumpahan minyak dengan
mengoksidasi minyak bumi menjadi gas karbon dioksida (CO2), bakteri
pendegradasi minyak bumi akan menghasilkan bioproduk seperti asam lemak, gas,
surfaktan, dan biopolimer yang dapat meningkatkan porositas dan permeabilitas
batuan reservoir formasi klastik dan karbonat apabila bakteri ini menguraikan
minyak bumi.
2.3.3 Eksploitasi mikroorganisme dalam bidang industri
Industri
mikrobiologi umumnya berkaitan dengan eksploitasi komersial dari
mikroorganisme, melibatkan proses dan produk yang utama dari segi ekonomi,
lingkungan, dan kepentingan sosial di seluruh dunia. Ada dua aspek kunci dari
industri mikrobiologi, yang pertama berkaitan dengan produksi produk mikrobia
yang bernilai melalui proses fermentasi. Hal ini termasuk makanan dan minuman
tradisional yang difermentasi, seperti roti, bir, keju, dan anggur yang telah
diproduksi lebih dari seratus tahun belakangan ini. Mikroorganisme secara
lanjut digunakan dalam banyak produksi bahan baku kimia, sumber energi, enzim,
bahan makanan dan obat-obatan. Aspek kedua adalah peran mikroorganisme dalam
memberikan pelayanan, khususnya untuk pengolahan limbah dan pengendalian pencemaran,
yang memanfaatkan kemampuan mereka untuk menurunkan hampir semua penyebab
pencemaran dari proses alami maupun buatan manusia. Namun, selama
material-material penyebab pencemaran tersebut masih dapat digunakan, maka
kegiatan seperti itu harus dikendalikan, supaya tidak menyebabkan kerugian
ekonomi (konsekuen biodeteriorasi).
Mikroorganisme digunakan secara ekstensif
untuk memberikan produk dan jasa dalam jumlah besar. Mereka telah terbukti
sangat berguna karena kemudahan dari massa budi dayanya, kecepatan
pertumbuhannya, penggunaan substrat yang relatif murah (di berbagai kasus
pengolahan limbah) dan keragaman produk potensial. Kemampuan mereka untuk siap
menjalani manipulasi genetik juga telah membuka kemungkinan produk baru dan
jasa dalam industri fermentasi yang hampir tidak terbatas.
Bioteknologi
mikroorganisme dapat dipisahkan menjadi dua fase yang berbeda:
1. Teknologi
mikroorganisme tradisional, yang melibatkan pembuatan produk berskala besar
oleh mikroorganisme yang secara normal juga dapat dihasilkan (menghasilkan
produk barang dan mikroorganisme sekaligus). Dalam proses bioteknologi ini,
ahli mikrobiologi pada awalnya memodifikasi organisme atau proses sehingga
produk yang diharapkan dapat diperoleh dalam jumlah yang banyak.
2.
Teknologi mikroorganisme dengan rekayasa genetika, yang melibatkan penggunaan
mikroorganisme yang sudah diberi sisipan gen asing. Dalam bioteknologi baru
ini, ahli mikrobiologi industri bekerja secara teliti dengan rekayasa genetika
dalam mengembangkan mikroorganisme yang sesuai yang bukan hanya menghasilkan
produk yang menarik tetapi juga dapat dibiakkan dalam skala besar yang
dibutuhkan secara komersial.
2.4 Faktor
Pendorong Eksploitasi
Eksploitasi terjadi karena kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Dimasa
modern seperti saat ini kebutuhan manusia akan sumber daya alam sangatlah
tinggi. Padahal tanpa mereka sadari eksploitasi yang mereka lakukan itu telah
merusak lingkungan tempat mereka hidup sendiri. Salah satu faktor yang
mendorong eksploitasi ini terjadi adalah kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
Selain itu faktor ekonomi sangatlah berpengaruh penting dalam usaha eksploitasi
ini.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. -
Eksploitasi adalah suatu tindakan untuk memanfaatkan
sesuatu secara berlebihan untuk memanfaatkan sesuatu secara berlebihanatau
sewenang-wenang.
- Mikroorganisme
atau mikroba adalah organisme yang sangat kecil sehingga untuk mengamati menggunakan bantuan sarana yang diperlukan.
- Komersial
adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan perdagangan, bernilai niaga
tinggi sehingga terkadang mengorbankan nilai-nilai social budaya.
2. Fungsi Mikroorganisme dalam Bioteknologi:
- Pemanfaatan Mikroorganisme untuk Produksi Pangan
- Pemanfaatan Mikroorganisme di Bidang Industri
3. Eksploitasi Mikroorganisme dalam Berbagai Bidang
- Eksploitasi
microorganisme dalam bidang lingkungan
- Eksploitasi mikroorganisme dalam bidang pertambangan
- Eksploitasi mikroorganisme dalam bidang industri
4. Salah
satu faktor yang mendorong eksploitasi ini terjadi adalah kebutuhan manusia
yang tidak terbatas. Selain itu faktor ekonomi sangatlah berpengaruh penting
dalam usaha eksploitasi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell,
dkk. 2004. Biologi
Edisi ke 5 Jilid III. Jakarta: Erlangga
Nurcahyo,
Heru. 2011. Diktat Bioteknologi.
staff . uny. ac.id / sites/ default/ files/ Diaktat%20Bioteknologi.pdf. Diakses
pada tanggal 13 September 2016
Fitriani,dkk. 2013. Eksplorasi Mikroba
Penghasil Enzim Protease dari Sumber Air Panas Lejja Kabupaten Soppeng Sulawesi
Selatan. Indonesia chimica acta.repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/8792/Jurnal%20FITRIANI.pdf;sequence=1.
Diakses pada tanggal 13 September 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar